CERITA PROGRAM PMM: MODUL NUSANTARA DAN TENTANG TOLERANSI BERAGAMA

Salah satu kegiatan dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah, belajar budaya dalam bingkai kegiatan modul nusantara. Saya Wahyu Kodrata, Mahasiswa S1 Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi mendapatkan kesempatan bertemu dengan rekan-rekan Mahasiswa dari Universitas Lain dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Tahun 2022. 

Hari Minggu, 13 November 2022 kami diajar keliling Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang terletak dibekas taman Wihelmina, di Timur Laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional, di Pusat Ibukota Jakarta, Indonesia. Toleransi antar umat beragama yang ada di sebagian wilayah di Indonesia termasuk sudah sangat baik perkembangannya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya Masjid dan Gereja yang dibangun berdekatan. Tim Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) menyelenggarakan kegiatan Modul Nusantara pada hari Minggu, 13 November 2022 di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang terletak dibekas taman Wihelmina, di Timur Laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional, di Pusat Ibukota Jakarta, Indonesia.

Kegiatan dilaksanakan pada pukul 07:00 s.d 17:00 WIB yang diikuti oleh seluruh anggota Kelompok yang dikomandoi oleh Dosen Pembimbing Modul Nusantara kami Bapak Belardo Prasetya Mega Jaya, SH.,MH dai didampingi oleh mentor kelompok kak Mahfudhoh.

Kami mahasiswa dari berbagai Universitas bergabung dalam satu kelompok ini, sejumlah 20 orang. Rekan yang lainnya ada Al-ikhwan Dafri Aldi (Universitas Jambi), Muhammad Irfan (Universitas Negeri Makassar), Tania Yosvi Tamara Sinaga (Universitas Negeri Medan), Sahat Bertua Sinaga (Universitas Katolik Santo Thomas), Farah Sabila (Universitas Syiah Kuala), Ahmad Fauzan Burhan (Universitas Negeri Makassar), Putri (Universitas Potensi Utama), Ira Wardani Panjaitan (Universitas Malikussaleh), Gita Ayu Ilhami (Universitas Malikussaleh), Muliayasni (Universitas Negeri Makassar), Berliana Wafiq Athirah Fatin (Universitas Andalas), Asryani Linda (Universitas Kristen Indonesia Toraja), Estevani Amelia Kaya’ (Universitas Kristen Indonesia Toraja), Deby Chintia Saragih (Universitas Samudra), Mudhiah Fadhilah Labbase (Universitas Negeri Makassar), Axnes Monica Manalu (Universitas HKBP Nommensen Medan), Puji Widijayanti (Universitas Syiah Kuala), Andi Nurdiana (Universitas Negeri Makassar) dan Fahriza Asrafina (Universitas Negeri Makassar)

Dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan sikap toleransi dalam beragama, dimana toleransi beragama sendiri merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain, seperti: tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita; tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.

Melalui kegiatan ini peserta diajarkan mengenai sikap toleransi beragama pada Gereja Katedral dan Majid Istiqlal guna menjunung tinggi toleransi antar umat beragama. Dua tempat ibadah ini juga menjadi simbol indahnya toleransi beragama di Indonesia, kedua tempat ibadah ini terletak bersebelahan yang hanya dibatasi oleh jalan raya.

Dalam kegiatan tersebut mentor kami, Kak Mahfudhoh selaku menyampaikan “Sebenarnya kegiatan ini dilakukan di Gereja HKBP Serang, namun saya mendapatkan masukan dari adik-adik kelompok Modul Nusantara, kegiatan ini agar dapat dilakukan di Geraja Katedral agar sikap toleransi beragama ini lebih dapat diserap oleh adik-adik. Sayapun langsung berdiskusi dengan Dosen Pembimbing mengenai hal ini”.

Adapun manfaat yang diharapkan pada kegiatan toleransi ini akan menjamin rasa aman dan antar umat beragama, terutama mereka yang minoritas dalam menjalankan ibadah atau ritual sesuai ajaran agamanya. Selain itu, menjadi pengingat bahwa dalam beragama tidak ada unsur keterpaksaan untuk semua golongan.

 “Puji tuhan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi diri kami. Karena kami dapat mempelajari dan melihat secara langsung bentuk toleransi beragama yang ada disekitar kami”. –Ucap Sahat selaku bagian dari kelompok kami.

“Saya berharap semoga selama kegiatan Modul Nusantara ini dapat berjalan dengan tertib dan lancer”.-Ucap Belardo Prasetya Mega Jaya, SH.,MH.

Dengan dilaksanakan kegiatan ini diharapkan tidak ada lagi kasus-kasus tentang pelecehan agama dinegara kita tercinta ini. “semoga untuk kedepannya kegiatan modul nusantara ini terus dilakukan agar dapat meningkatkan sikap kita dalam menghargai agama lain”.  Ujar Wahyu Kodarta.

(Wahyu Kodrata, Mahasiswa PMM 2022)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *